2 Desember 2024 – Dunia sepak bola geger dengan keputusan mengejutkan dari Manchester City. Pep Guardiola, pelatih yang telah membawa The Citizens meraih banyak kesuksesan dalam beberapa tahun terakhir, resmi dipecat setelah kekalahan 0-2 dari Liverpool dalam lanjutan Liga Inggris musim 2024/2025. Keputusan ini menjadi salah satu topik hangat yang memancing reaksi luas di kalangan penggemar sepak bola, baik dari pendukung City maupun rival mereka.
Kekalahan yang Menjadi Titik Balik
Laga yang berlangsung di Anfield pada Minggu malam itu diwarnai dominasi Liverpool sejak peluit awal. The Reds, yang tampil trengginas di depan pendukungnya, mampu mencetak dua gol melalui aksi brilian Mohamed Salah dan Darwin Núñez. Kekalahan ini bukan sekadar soal tiga poin yang hilang, tetapi menjadi puncak dari rangkaian hasil buruk yang dialami Manchester City musim ini.
City, yang dikenal dengan gaya permainan tiki-taka khas Guardiola, terlihat kehilangan sentuhan magis mereka. Banyak yang menyebut bahwa para pemain mulai kehilangan motivasi di bawah pelatih asal Spanyol itu. Kritik terhadap Guardiola semakin keras setelah kekalahan tersebut, dengan banyak pihak mempertanyakan apakah "masa keemasan" Pep bersama City telah berakhir.
Perjalanan Guardiola di Manchester City
Pep Guardiola bergabung dengan Manchester City pada musim panas 2016. Di bawah kepemimpinannya, klub ini mencapai puncak kejayaannya, memenangkan empat gelar Liga Inggris, lima Piala Liga, dua Piala FA, dan satu trofi Liga Champions—gelar yang sangat dinanti-nantikan oleh para penggemar City.
Namun, perjalanan musim 2024/2025 tidak berjalan sesuai rencana. Hingga pekan ke-15, Manchester City hanya mampu meraih tujuh kemenangan, dengan lima hasil imbang dan tiga kekalahan. Posisi mereka yang tercecer di papan tengah klasemen semakin memperkuat alasan manajemen untuk mengambil langkah tegas.
"Sulit bagi kami untuk mengumumkan keputusan ini, tetapi kami harus memikirkan kepentingan klub secara keseluruhan," ujar Khaldoon Al Mubarak, Chairman Manchester City, dalam pernyataan resmi klub. "Pep telah memberikan kontribusi besar selama delapan tahun terakhir, tetapi kami merasa ini adalah waktu yang tepat untuk perubahan."
Reaksi Dunia Sepak Bola
Keputusan pemecatan Guardiola menjadi bahan diskusi panas di media sosial. Sebagian besar pendukung Manchester City mengaku kecewa dengan keputusan ini, mengingat betapa besar dampak Guardiola dalam membentuk identitas klub. Namun, ada juga yang mendukung langkah manajemen, menganggap bahwa pergantian pelatih diperlukan untuk menyegarkan tim.
"Terima kasih atas segalanya, Pep. Tanpamu, City tidak akan menjadi tim besar seperti sekarang," tulis salah satu penggemar di Twitter. "Tapi, mungkin ini saatnya kita mencoba pendekatan baru."
Di sisi lain, beberapa mantan pemain dan pakar sepak bola memberikan analisis mendalam mengenai pemecatan ini. Jamie Carragher, salah satu pundit terkemuka di Inggris, menyebut bahwa tekanan untuk terus berada di puncak membuat Guardiola kehilangan inovasi dalam strateginya.
"Selama bertahun-tahun, Pep adalah pelatih revolusioner yang mengubah cara kita melihat sepak bola. Tapi musim ini, timnya terlihat stagnan. Mungkin ini memang keputusan yang tak terelakkan," kata Carragher dalam salah satu program TV sepak bola.
Siapa Pengganti Guardiola?
Pertanyaan besar yang kini muncul adalah siapa yang akan menggantikan Pep Guardiola di kursi panas Manchester City. Beberapa nama besar langsung muncul ke permukaan. Julian Nagelsmann, mantan pelatih Bayern Munich, dan Roberto De Zerbi, pelatih Brighton yang tampil cemerlang musim ini, disebut-sebut sebagai kandidat kuat.
Namun, ada juga rumor yang mengaitkan Zinedine Zidane dengan posisi tersebut. Pelatih asal Prancis itu masih menganggur setelah meninggalkan Real Madrid pada 2021 dan dianggap memiliki pengalaman yang cukup untuk menangani klub sebesar City.
"City membutuhkan seseorang yang tidak hanya membawa hasil, tetapi juga mampu menjaga filosofi permainan indah yang telah dibangun Guardiola," ujar Gary Neville, mantan pemain Manchester United yang kini menjadi komentator.
Guardiola, Legenda yang Akan Selalu Diingat
Terlepas dari akhir yang pahit ini, tidak ada yang bisa menyangkal dampak besar Pep Guardiola di Manchester City. Ia mengubah klub ini menjadi salah satu kekuatan dominan di sepak bola Eropa. Gaya permainan menyerang yang atraktif, rekor-rekor luar biasa, dan trofi demi trofi yang diraih akan menjadi warisan abadi Guardiola di Etihad Stadium.
Guardiola sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait pemecatannya. Namun, banyak yang percaya bahwa ia akan segera kembali ke dunia sepak bola, mengingat reputasi dan pengalamannya yang luar biasa.
"Dia adalah salah satu pelatih terbaik dalam sejarah sepak bola. Saya yakin ini bukan akhir dari karier Pep. Kita akan melihatnya kembali, mungkin dengan tantangan baru," kata Josep Maria Bartomeu, mantan presiden Barcelona yang bekerja sama dengan Guardiola saat melatih Blaugrana.
Pemecatan Pep Guardiola menandai berakhirnya era yang penuh dengan kejayaan, namun diwarnai tantangan di musim terakhirnya bersama Manchester City. Meskipun keputusan ini terasa pahit bagi banyak pihak, ini menjadi pengingat bahwa sepak bola selalu bergerak cepat, dengan hasil menjadi prioritas utama.
Kini, Manchester City menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian. Apakah mereka mampu kembali ke jalur kemenangan dengan pelatih baru, atau justru kehilangan momentum yang telah mereka bangun selama hampir satu dekade terakhir? Waktu yang akan menjawab.
#PepGuardiola
#ManchesterCity
#LigaInggris
Posting Komentar untuk "Pep Guardiola Dipecat Manchester City: Akhir Era Keemasan di Etihad"